Sujito, Guru yang Menyulap Serbuk Kayu Jadi Topeng Seni

   


 panjalu.online-Meski disibukkan dengan rutinitas sebagai seorang pendidik, Sujito, ayah tiga anak ini tetap setia menekuni dunia seni yang telah lama menjadi bagian dari hidupnya. Di sela aktivitasnya, ia masih aktif dalam dunia teater, sebuah panggung yang mempertemukannya dengan seni pertopengan.

"Awalnya dulu kami pakai topeng dari kertas untuk pentas teater. Bahannya sederhana, hanya kertas yang digunting dan dihias sedikit—sudah cukup untuk tampil di atas panggung," kisah Sujito mengenang masa-masa awalnya berkesenian.

Selain bermain peran, Sujito juga akrab dengan kerajinan kayu. Ia kerap membuat berbagai benda dari media tersebut. Suatu hari, saat sedang memperbaiki bagian kayu yang lapuk dengan dempul, muncul ide yang tak disangka: bagaimana jika serbuk kayu dan dempul itu digunakan untuk membuat topeng?

"Gagasan itu muncul begitu saja. Saya pikir, bahan ini mudah ditemukan, murah, bahkan serbuk kayu bisa saya dapatkan tanpa biaya," ungkapnya sambil tersenyum lebar, menunjukkan deretan topeng-topeng karyanya yang kini menghiasi sudut ruang kerjanya.

Topeng-topeng buatan Sujito bukan hanya hasil karya seni, tetapi juga simbol dari ketekunan dan kreativitas yang lahir dari perpaduan antara pengalaman, hobi, dan keterampilan teknis.

Ia mengakui, perjalanan hidupnya tidak sepenuhnya linear. "Memang kalau dilihat sekilas seperti tak sejalan. Hobi saya seni, sekolahnya STM jurusan kelistrikan, lalu kerja jadi guru. Tapi saya bersyukur, semua itu membuat saya punya banyak keterampilan yang Tuhan anugerahkan," ujar pria beruban itu, dengan nada penuh keikhlasan.

Kini, dari tangan Sujito, limbah serbuk kayu menjelma menjadi karya bernilai seni tinggi. Baginya, seni adalah wadah ekspresi jiwa, tak peduli dari mana ia berasal, dan bagaimana latar belakang seseorang.(red.a)

Post a Comment

Previous Post Next Post