KEDIRI, panjalu.online – Pemerintah Kota Kediri saat ini tengah mengintensifkan upaya pemulihan fungsi saluran air di sejumlah titik, pasca pembongkaran lapak pedagang kaki lima (PKL) yang menempati trotoar dan area selokan di Jalan Patiunus.
Keberadaan bangunan semi permanen dan permanen selama bertahun-tahun di atas saluran air membuat sistem drainase terganggu, bahkan nyaris tak berfungsi. Kini, upaya perbaikan difokuskan pada pengembalian fungsi awal selokan.
Dari pantauan di lapangan, proses normalisasi ini dilakukan dengan menggunakan satu unit alat berat ekskavator untuk membersihkan sisa puing dan membuka jalur air yang tertutup.
"Untuk sementara kami fokus pada optimalisasi saluran eksisting yang sempat terganggu karena aktivitas di atasnya. Soal apakah nanti akan dilakukan rekonstruksi total, itu akan mengacu pada hasil kajian dalam masterplan drainase," terang Yono Heryadi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri.
Yono menambahkan, kajian tersebut akan menilai apakah sistem drainase yang ada masih layak atau perlu dilakukan pembangunan ulang sesuai kebutuhan kawasan.
"Kalau hasil kajiannya menunjukkan kondisi saluran sudah tidak memadai, maka bisa saja dilakukan pembangunan saluran baru. Tapi itu perlu perencanaan dan anggaran," tambahnya.
Saat ini, beberapa bagian dari saluran drainase di Jalan Patiunus mulai tampak, meski sebagian masih tertimbun puing sisa bangunan. Pihak PUPR mengerahkan tim secara bertahap untuk membersihkan seluruh jalur tersebut.
Sementara itu, kondisi di Jalan Joyoboyo lebih tertata. Proses pembersihan bekas lapak PKL di ruas jalan tersebut telah rampung lebih awal. Kini, jalur pedestrian dan tepian jalan terlihat lebih lapang dibanding Jalan Patiunus.
Sebagai informasi, sebelumnya terdapat 34 lapak liar yang berdiri di dua ruas jalan tersebut. Rinciannya, 24 lapak berada di Jalan Patiunus dengan konstruksi semipermanen hingga permanen, sementara sekitar 10 PKL menempati lapak di sepanjang Jalan Joyoboyo.
Penertiban ini merupakan bagian dari program penataan kota, yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi ruang publik, memperbaiki tata lingkungan, dan mencegah banjir akibat terganggunya sistem drainase.
Pemkot Kediri memastikan, seluruh proses dilakukan secara bertahap dan mempertimbangkan aspek sosial serta lingkungan. Warga di sekitar Jalan Patiunus pun mengapresiasi langkah ini, berharap lingkungan mereka menjadi lebih bersih, rapi, dan bebas genangan saat hujan turun.(red.a)
Post a Comment