KEDIRI, panjalu.online– Penyaluran bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial RI mulai direalisasikan di wilayah Kota Kediri. Program bantuan ini resmi disalurkan sejak Rabu, 11 Juni 2025, langsung ke rekening para penerima manfaat.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kediri, Paulus Luhur Budi Prasetya. Ia menyebutkan bahwa informasi mengenai pencairan diterima setelah sejumlah warga menunjukkan bukti transfer dari rekening masing-masing kepada petugas dinas.
“Para KPM (Keluarga Penerima Manfaat) melaporkan kepada kami dengan mengirimkan bukti transaksi. Dari situ kami tahu bahwa bansos sudah cair,” jelas Paulus saat dijumpai di kantornya.
Jenis bantuan yang sudah ditransfer antara lain Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) senilai Rp 200 ribu per penerima. Selain itu, program Program Keluarga Harapan (PKH) juga turut disalurkan pada bulan ini. Besaran PKH berbeda-beda, tergantung pada komponen penerima di dalam keluarga.
“PKH memiliki tujuh jenis komponen. Mulai dari balita, ibu hamil, lansia, penyandang disabilitas, hingga anak usia sekolah dari jenjang SD sampai SMA atau sederajat,” terang Paulus.
Namun, yang menarik, jumlah penerima bantuan sosial tahun ini mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya. Jika sebelumnya ada 28.493 orang, kini jumlahnya menurun menjadi 18.445 orang.
Penurunan itu bukan tanpa sebab. Paulus menyebut adanya peralihan sistem data dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) ke sistem baru bernama DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional). Sistem ini menggabungkan tiga sumber data utama: Regsosek, DTKS, dan P3KE (Pemetaan Potensi Pembangunan Keluarga).
“Perubahan data ini tujuannya agar lebih akurat, menyeluruh, dan tepat sasaran. Apalagi, kriteria penerima kini bertambah dari yang awalnya 11 menjadi 39 indikator,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan penuh dalam menentukan siapa saja yang layak menerima bantuan. Semua penetapan dilakukan langsung oleh Kementerian Sosial pusat berdasarkan hasil integrasi data yang telah disebutkan.
“Nama-nama penerima, termasuk jenis bantuan yang diterima, ditentukan oleh pusat. Kami hanya menyuplai data, bukan yang menetapkan,” kata Paulus.
Soal mekanisme pencairan, dana bantuan langsung ditransfer ke rekening masing-masing KPM melalui bank-bank anggota Himbara, seperti BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri.
Paulus juga mengingatkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mengawasi penyaluran bansos agar tidak terjadi penyimpangan. Ia menegaskan bahwa tujuan utama bansos adalah membantu sementara waktu, namun yang terpenting adalah mendorong masyarakat menjadi mandiri lewat program pemberdayaan.
“Bantuan itu bersifat jangka pendek. Tapi jika diberdayakan dengan baik, masyarakat bisa tumbuh secara ekonomi. Program pemberdayaan perlu dimaksimalkan, karena kemandirian jauh lebih berkelanjutan,” pungkasnya.(red.a)
Post a Comment