Hiu Paus Tersangkut Jaring di Pantai Sendangbiru, Nelayan dan Aktivis Lingkungan Bergerak Cepat

 


KABUPATEN MALANG,  panjalu.onlineSeekor hiu paus (Rhincodon typus) secara tidak sengaja tersangkut jaring milik nelayan tradisional di kawasan perairan Pantai Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Kejadian tersebut sempat direkam oleh salah satu nelayan dan menyebar di media sosial pada Selasa (3/6/2025).

Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat beberapa nelayan berupaya melepaskan hiu paus yang tersangkut di jaring mereka. Meski cukup besar dan berat, satwa laut raksasa tersebut akhirnya berhasil dibebaskan kembali ke laut lepas.

Andik Syaifudin, pegiat konservasi laut sekaligus pendiri Sahabat Alam Indonesia, membenarkan insiden tersebut. Ia mengatakan bahwa keberadaan hiu paus di kawasan perairan Selatan Malang merupakan hal yang umum karena memang merupakan bagian dari habitat alaminya.

“Kejadian seperti ini memang sering terjadi, terutama saat musim ikan. Hiu paus kadang berenang terlalu dekat ke area tangkapan. Tapi para nelayan sudah cukup paham pentingnya menjaga kelestarian laut, jadi mereka melepaskannya,” terang Andik.

Menurutnya, kesadaran nelayan untuk tidak melukai satwa dilindungi seperti hiu paus semakin meningkat dari tahun ke tahun. Selain faktor edukasi lingkungan, hiu paus juga bisa merusak jaring yang harganya tidak murah jika tidak segera dilepaskan.

Andik menambahkan bahwa selain hiu paus, perairan Selatan Malang merupakan jalur migrasi sekaligus habitat alami berbagai jenis ikan paus dan lumba-lumba. Jenis-jenis tersebut meliputi Paus Sei, Paus Bungkuk, Paus Sperma, Paus Biru, hingga Orca, serta berbagai spesies lumba-lumba seperti Spinner Dolphin, Bottle Nose, dan Strip Dolphin.

“Wilayah ini adalah kawasan penting untuk keanekaragaman hayati laut. Bila cuaca cerah, tak jarang kita bisa melihat kawanan lumba-lumba dan paus bermigrasi,” imbuhnya.

Fenomena seperti ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan ekosistem laut di Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah perairan yang masih menjadi habitat satwa besar.

Pemerintah daerah melalui dinas kelautan dan perikanan diharapkan terus melakukan sosialisasi kepada nelayan mengenai penanganan satwa dilindungi yang terjebak alat tangkap, serta memberikan pendampingan dan pelatihan agar kegiatan melaut tetap selaras dengan pelestarian lingkungan.

 Hiu paus merupakan spesies dilindungi secara internasional. Meski bertubuh besar, hewan ini dikenal jinak dan tidak berbahaya bagi manusia. Upaya cepat nelayan Pantai Sendangbiru melepas hiu paus kembali ke laut menjadi contoh praktik baik konservasi berbasis masyarakat pesisir.(red.a)

Post a Comment

Previous Post Next Post