Grebeg Suro 2025 Ponorogo Siap Guncang Jawa Timur, Kolaborasi Teknologi dan Tradisi Jadi Magnet Utama


PONOROGO, panjalu.online– Rangkaian perayaan budaya dan religi Grebeg Suro 2025 di Kabupaten Ponorogo dipastikan bakal berlangsung lebih spektakuler. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) telah menyiapkan puluhan acara unggulan yang akan digelar sepanjang pertengahan Juni.

Total ada tiga puluh satu agenda utama yang dikemas dalam nuansa modern namun tetap menjunjung nilai budaya lokal, menjadikan gelaran Grebeg Suro 2025 sebagai salah satu festival budaya paling dinantikan di Jawa Timur.

“Kami menghadirkan perpaduan harmonis antara kecanggihan visual digital dan kekayaan tradisi lokal. Ini agar Grebeg Suro tetap relevan di kalangan generasi muda tanpa kehilangan ruh budaya aslinya,” terang Kepala Disbudparpora Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, Sabtu (14/6/2025).

Untuk menyesuaikan dengan selera era kekinian, tata panggung hingga pemilihan warna dan desain visual akan mengadopsi konsep futuristik, lengkap dengan pencahayaan digital yang interaktif. Hal ini bertujuan agar acara budaya yang sakral ini juga bisa menjadi daya tarik wisata dan hiburan digital-friendly.

“Anak muda adalah penerus budaya. Kalau tidak dikemas secara menarik, tradisi bisa saja ditinggalkan. Maka, pendekatan budaya visual yang segar ini menjadi cara kita untuk menjaga sekaligus melestarikan,” tegas Judha.

Meski menghadirkan sentuhan modern, esensi spiritual dan adat istiadat tetap menjadi inti dari Grebeg Suro. Simaan Al-Qur’an, kirab pusaka, ziarah leluhur, hingga pagelaran wayang kulit malam Suro tetap dipertahankan sebagai elemen sakral yang membedakan Ponorogo dari daerah lain.

“Karena Ponorogo tidak hanya dikenal sebagai kota seni, tapi juga sebagai pusat spiritual dan tradisi, maka nilai-nilai keagamaannya tetap menjadi prioritas,” tambah Judha, yang sebelumnya menjabat Kepala Bappeda.

Rangkaian kegiatan Grebeg Suro akan berlangsung selama sepuluh hari, dimulai Senin, 17 Juni 2025 hingga Kamis, 26 Juni 2025. Di antara puluhan kegiatan, yang paling menarik perhatian adalah Festival Reog Ponorogo Nasional dan Festival Reog Remaja, yang diharapkan menjadi panggung lahirnya bakat-bakat muda di seni pertunjukan khas Ponorogo.

Tak hanya itu, ada juga pameran bonsai, turnamen basket 3x3, parade sepeda tua, lomba lukis dari sampah, pertunjukan seni rupa, festival karawitan, dan kirab budaya, yang semuanya dipusatkan di titik-titik strategis kota dan desa wisata di Ponorogo.

Judha juga menambahkan bahwa Grebeg Suro kali ini memberikan ruang besar bagi komunitas kreatif lokal, seniman, dan UMKM untuk tampil dan berkembang. Bahkan, aktivitas seperti Music on the Street dan Download Camp menjadi ruang interaktif antara warga dan pelaku seni.

"Visi kami ke depan adalah menjadikan Ponorogo sebagai kota budaya, kota religi, kota kreatif, dan tentu saja sebagai destinasi event berskala nasional," pungkasnya.

Sebagai informasi, puncak Grebeg Suro akan ditutup dengan Wayangan Malam Satu Suro dan Larungan di Telaga Ngebel, dua tradisi yang sarat makna dan kerap menjadi magnet spiritual bagi masyarakat Jawa.(red.a)

Post a Comment

Previous Post Next Post