Kediri, panjalu.online – Pemerintah Kabupaten Kediri terus mendorong penguatan identitas budaya lokal. Hal ini terlihat dari kunjungan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, ke gelaran Pameran Temporer jelang peresmian Museum Sri Aji Jayabaya yang berlokasi di Desa Menang, Kecamatan Pagu.
Dalam kunjungannya, Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu menyampaikan bahwa museum tersebut masih dalam tahap pengembangan dan belum bisa dikatakan beroperasi sepenuhnya. Ia menekankan perlunya pembenahan pada sejumlah aspek, baik dari segi kurasi maupun sarana pendukung museum.
“Belum berjalan secara maksimal, jadi masih banyak yang harus disempurnakan. Saat ini kami masih membahasnya bersama Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4),” terang Mas Dhito kepada awak media.
Dalam kesempatan itu, Mas Dhito juga menyempatkan diri mengamati langsung artefak-artefak sejarah yang ditampilkan. Ia mendapat penjelasan langsung dari panitia terkait makna dan asal-usul benda-benda bersejarah tersebut, termasuk rencana besar dalam penataan ruang pamer museum.
Selain pejabat pemerintah, pameran ini juga menarik minat pelajar. Salah satunya adalah Bintang Hardani (16), siswa kelas XI SMAN 1 Mojo. Ia mengaku senang bisa berkunjung ke museum karena banyak hal baru yang didapat.
“Saya baru tahu ada beberapa prasasti yang penting dari sejarah Kediri. Datang ke sini menambah wawasan saya,” ucap Bintang.
Tak hanya itu, Bintang juga mengusulkan adanya fasilitas pemandu di museum agar pengunjung dapat memahami cerita di balik koleksi-koleksi yang dipamerkan, bukan sekadar melihat benda fisik semata.
“Kalau ada pemandu, pengunjung seperti saya bisa lebih paham. Jadi tidak cuma jalan-jalan, tapi juga belajar,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Kediri sendiri menargetkan museum ini menjadi pusat edukasi dan wisata sejarah yang mampu menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal, terutama warisan Kerajaan Kediri yang erat kaitannya dengan sosok Sri Aji Jayabaya.(red.AL)
Post a Comment