Balita Tewas Tertabrak KA Gajayana di Tulungagung, Diduga Lepas Pengawasan saat Orang Tua Pergi ke Pasar

  


Tulungagung, panjalu.online – Insiden tragis terjadi di jalur rel kereta api Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. Seorang balita berusia 3 tahun ditemukan tewas setelah diduga tertabrak Kereta Api Gajayana pada Rabu pagi (4/6/2025). Peristiwa memilukan ini terjadi di jalur rel sebelah barat Stasiun Rejotangan sekitar pukul 05.30 WIB.

Kapolsek Rejotangan AKP Kasianto menjelaskan bahwa korban berinisial MA, warga Desa Rejotangan, tengah berada di rumah bersama kakak-kakaknya, sementara kedua orang tuanya pergi ke pasar.

“Anak tersebut diduga keluar rumah tanpa sepengetahuan kakaknya dan bermain di rel kereta api yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari tempat tinggalnya,” ujar Kasianto.

Tanpa disadari, dari arah barat melaju Kereta Api Gajayana jurusan Jakarta-Malang dengan kecepatan tinggi. Diduga masinis tidak mengetahui keberadaan anak kecil tersebut di rel, sehingga kecelakaan pun tak terhindarkan. Tubuh korban terpental hingga sejauh 10 meter dari titik tertabrak.

“Korban mengalami luka parah di bagian kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian,” jelas Kasianto.

Kecelakaan ini baru diketahui setelah petugas pemelihara jalur rel kereta (PPJ) yang melakukan pemeriksaan rutin melintas di lokasi dan menemukan tubuh korban. Temuan itu langsung dilaporkan ke petugas Polsuska, yang kemudian meneruskannya ke aparat kepolisian setempat.

Pihak keluarga korban segera mendatangi lokasi setelah menerima kabar duka tersebut. Jenazah MA dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman. Petugas dari Unit Inafis Polres Tulungagung dan anggota Polsek Rejotangan sempat mendatangi lokasi serta rumah duka untuk melakukan prosedur identifikasi awal.

Namun, keluarga korban memilih untuk tidak dilakukan visum et repertum dengan alasan ingin segera memakamkan jenazah putra mereka.

“Keluarga keberatan untuk visum karena ingin segera memakamkan almarhum,” ujar salah satu petugas.

Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama yang tinggal di dekat jalur rel kereta api. Jalur tersebut rawan kecelakaan dan tidak memiliki pengamanan tambahan di sejumlah titik pemukiman warga.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan selalu menjaga anak-anak mereka dari potensi bahaya lingkungan sekitar. Sementara itu, PT KAI juga menyampaikan duka cita atas kejadian tersebut dan mengajak masyarakat untuk tidak beraktivitas di area rel yang merupakan zona berbahaya.(red.a)

Post a Comment

Previous Post Next Post