Kediri, panjalu.online– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri semakin memperkuat sistem keamanannya dengan melakukan penggeledahan secara berkala di kamar-kamar hunian narapidana. Langkah ini sebagai bagian dari strategi pencegahan terhadap penyalahgunaan telepon seluler dan peredaran narkoba di dalam lingkungan lapas.
Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Solichin, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga lingkungan lapas agar bersih dan kondusif. Oleh karena itu, razia dilakukan secara rutin. Dalam satu bulan, razia internal dapat digelar hingga tiga kali, di luar razia gabungan yang dilakukan minimal satu kali setiap bulan.
“Razia gabungan memerlukan lebih banyak personel dan waktu. Namun tetap kami laksanakan sebagai bentuk sinergi dengan aparat terkait,” jelas Solichin.
Penggeledahan ini merupakan bentuk deteksi dini untuk menghindari potensi gangguan terhadap stabilitas dan ketertiban di dalam lapas. Meski dalam operasi tersebut tidak ditemukan narkoba maupun handphone, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang terlarang lain seperti senjata tajam rakitan dan korek api.
“Yang cukup mengejutkan, kami mendapati bangunan buatan warga binaan yang menjulang melebihi batas tembok pengaman. Hal ini tentu berisiko dan langsung kami tindak lanjuti,” imbuhnya.
Upaya ini selaras dengan program Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Timur, yang menargetkan seluruh lapas dan rutan bersih dari narkoba serta perangkat komunikasi ilegal.
Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, pada Rabu (21/5) lalu, dilakukan pemusnahan ratusan unit handphone hasil sitaan dari operasi di 39 lapas dan rutan se-Jawa Timur. Pemusnahan tersebut dilangsungkan di kantor Kanwil Ditjenpas Jatim.
Tak hanya itu, langkah penegakan integritas juga dilakukan melalui tes urine secara acak kepada para petugas lapas dan rutan. “Tes urine ini bagian dari pengawasan internal. Bagi siapa pun yang terbukti menyalahgunakan kewenangan atau terlibat penyimpangan, sanksinya tegas,” kata Solichin.
Lebih lanjut, ia mengajak warga binaan untuk serius mengikuti setiap program pembinaan yang disiapkan oleh lapas, guna mempersiapkan diri kembali ke masyarakat. Tak kalah penting, ia juga mengimbau pihak keluarga agar tidak terlibat dalam tindak pelanggaran hukum.
“Jangan sampai keluarga tergoda untuk membantu aksi pelanggaran dari dalam lapas. Kalau sampai ketahuan, sanksinya berat dan bisa diproses hukum,” tutupnya.(red.a)
Post a Comment