Mojokerto, panjalu.online– Peluncuran Bus Trans Jatim Koridor VI yang melayani trayek Mojokerto–Sidoarjo disambut meriah oleh masyarakat. Terminal Mojosari dipenuhi penumpang yang ingin menjajal layanan bus baru yang dinamai Patih Gajah Mada tersebut. Tak sedikit dari mereka rela menunggu berjam-jam demi merasakan sensasi menaiki bus yang tengah dalam masa uji coba dan masih digratiskan hingga 2 Juni 2025.
Salah satunya adalah Lia (38), warga Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging. Sejak pukul 09.00 WIB, Lia bersama tujuh anggota keluarganya telah berada di peron Terminal Mojosari. Namun, hingga dua jam kemudian, mereka belum berhasil menaiki bus lantaran semua armada yang datang dalam kondisi penuh.
"Sudah dua jam menunggu, belum juga bisa naik. Tapi tetap senang karena bisa mencoba bus baru yang nyaman dan gratis. Jadi sekalian liburan bersama keluarga," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).
Libur Panjang Dimanfaatkan Masyarakat Coba Bus Baru
Suasana Terminal Mojosari tampak lebih hidup dari biasanya. Puluhan calon penumpang, mayoritas ibu rumah tangga, remaja, dan anak-anak, tampak antusias mengantre. Kebanyakan dari mereka memanfaatkan hari libur nasional Kenaikan Isa Almasih untuk mencoba pengalaman baru.
Putri Amelia (14), pelajar asal Pungging, juga harus bersabar menunggu giliran bersama dua saudaranya untuk naik bus ke arah Terminal Kertajaya. “Tadi kami berlima datang, tapi baru dua orang yang berhasil naik. Kami masih menunggu karena busnya penuh terus,” jelas Putri.
Rasa penasaran terhadap fasilitas, suasana dalam bus, dan rute perjalanan menjadi alasan utama masyarakat ingin mencoba layanan ini. Selain itu, banyak warga menyambut baik desain bus yang modern, berpendingin udara, dan dilengkapi sistem pembayaran digital untuk masa mendatang.
Trans Jatim Jadi Daya Tarik Baru di Mojokerto
Petugas Bus Trans Jatim di Terminal Mojosari, Apri Rizaludin, menjelaskan bahwa lonjakan jumlah penumpang terjadi sejak layanan ini resmi diluncurkan oleh Gubernur Jawa Timur pada Senin (26/5/2025). Masa promosi gratis turut mendorong minat masyarakat.
"Hari ini sejak pagi terminal sudah padat. Puncaknya biasanya sampai pukul 8 malam. Sehari bisa tembus 800 penumpang hanya untuk rute Mojokerto ke Porong," jelas Apri.
Menurutnya, jadwal keberangkatan bus disesuaikan dengan waktu sibuk dan lengang. Di jam-jam ramai, interval antarbus hanya 15 menit, sedangkan di waktu siang ke sore mencapai 25-30 menit.
“Dengan antusiasme sebesar ini, Terminal Mojosari yang sempat sepi kini kembali menggeliat,” tambahnya.
Layanan Gratis, Tapi Tantangan Pengelolaan Tetap Ada
Meski layanan masih gratis, tantangan dalam pengelolaan antrian dan kenyamanan tetap menjadi perhatian. Banyak calon penumpang berharap agar jumlah armada ditambah atau jadwal diperbanyak, terutama saat akhir pekan dan hari libur.
“Kalau bisa, busnya ditambah saat libur seperti ini. Kasihan juga anak-anak dan orang tua harus nunggu lama,” ujar seorang penumpang lain yang enggan disebutkan namanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan menyampaikan bahwa program Trans Jatim Koridor VI diharapkan menjadi solusi transportasi massal terjangkau dan ramah lingkungan di wilayah aglomerasi Gerbangkertosusila. Ke depan, pengembangan layanan ini akan terus ditingkatkan baik dari sisi kapasitas, jangkauan rute, maupun integrasi antar moda.(red.a)
Post a Comment