Wajah Berbopeng Akibat Jerawat? Kenali Jenis Luka dan Solusi Perawatannya

 


KEDIRI, panjalu.online – Bekas luka jerawat sering kali menjadi sumber masalah kepercayaan diri bagi sebagian orang. Permukaan kulit yang tidak merata, dengan lubang-lubang kecil, membuat penampilan wajah tampak kurang halus dan memengaruhi kesan pertama seseorang.

Permasalahan ini kerap disebut sebagai bopeng, yang umumnya muncul akibat bekas jerawat atau cacar air. Kondisi ini memerlukan penanganan dan perawatan yang tepat agar tekstur kulit kembali rata dan sehat.

“Penyebab utama munculnya bopeng adalah kebiasaan buruk memencet jerawat. Ini sering dilakukan tanpa sadar, padahal sangat berisiko,” ujar dr. Dian Rachmania, pemilik Klinik Amazeglam Aesthetic.

Menurut Dian, saat jerawat ditekan, apalagi dengan tangan yang tidak bersih atau tekanan yang berlebihan, jaringan kulit bisa mengalami peradangan serius. Peradangan tersebut merusak lapisan kulit dan menghambat produksi kolagen—zat penting yang membantu memperbaiki struktur kulit.

“Kerusakan kolagen inilah yang menyebabkan bekas luka terlihat cekung atau berlubang. Proses regenerasi kulit pun menjadi terganggu,” tambah ibu empat anak tersebut.

Dian memaparkan bahwa bopeng wajah memiliki beberapa bentuk dan karakteristik yang berbeda. Di antaranya:

  1. Rolling Scar – Jenis ini menimbulkan efek kulit bergelombang karena lekukannya dangkal namun menyebar.

  2. Boxcar Scar – Bekas luka dengan bentuk menyerupai kawah, memiliki tepi tegas dan tampak seperti bekas cacar air.

  3. Ice Pick Scar – Lubang kecil namun dalam, jenis ini yang paling sulit untuk ditangani karena mencapai lapisan kulit lebih dalam.

Untuk mengatasi bopeng, tersedia berbagai metode perawatan modern yang terbukti efektif jika dilakukan secara konsisten dan dengan pengawasan medis. Beberapa metode yang umum digunakan antara lain:

  • Microneedling – Menggunakan alat dermaroller untuk merangsang produksi kolagen dan elastin, yang berfungsi mengisi bagian cekung bekas luka.

  • Terapi Laser – Teknologi laser bekerja dengan menstimulasi regenerasi sel kulit, mempercepat proses penyembuhan jaringan yang rusak.

  • Dermabrasi – Teknik pengelupasan lapisan kulit atas menggunakan alat khusus, hasilnya mulai terlihat dalam waktu sekitar 7-10 hari setelah perawatan.

  • Mikrodermabrasi – Perawatan non-invasif yang mengangkat sel kulit mati secara lembut untuk memperbaiki tekstur kulit.

Dian menegaskan pentingnya berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit sebelum memilih metode perawatan. “Setiap kondisi kulit berbeda, jadi perlu pemeriksaan terlebih dahulu agar tidak salah langkah,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa hasil perawatan tidak bisa instan. Diperlukan kesabaran dan kedisiplinan dalam menjalani terapi agar hasilnya maksimal.

“Perawatan kulit adalah proses. Dengan penanganan yang tepat, kulit bisa kembali halus dan kepercayaan diri pun meningkat,” pungkasnya.(red.a)

Post a Comment

Previous Post Next Post