KEDIRI, panjalu.online – Di balik senyum manis dan langkah anggunnya di atas panggung, Rossita Eka Dwi Al Zallva menyimpan cerita panjang tentang kerja keras, konsistensi, dan keberanian menjadi diri sendiri. Perempuan yang akrab disapa Rosita ini bukan hanya dikenal sebagai model muda berbakat, tapi juga seorang penyanyi tradisional dan penggiat seni yang menginspirasi.
Memulai karier sejak usia 8 tahun, Rosita tidak hanya tampil di kontes modelling. Dunia tarik suara dan seni pertunjukan juga menjadi ruang yang ia tekuni dengan penuh semangat. “Saya senang tampil di panggung sejak kecil. Rasanya bebas dan menyenangkan,” katanya.
Kepercayaan diri Rosita tak lahir begitu saja. Dukungan penuh dari orangtua menjadi fondasi awal yang kuat. Ia tumbuh dalam lingkungan yang memberinya ruang untuk mencoba, gagal, dan belajar. “Yang penting tampilkan versi terbaik diri kita, selebihnya biar penonton yang menilai,” ujar Rosita.
Dalam dunia modelling, ia belajar bahwa penampilan saja tidak cukup. “Yang paling penting itu skill—cara berjalan, pose, dan bagaimana membawa diri,” jelasnya. Prestasinya pun tak sedikit, mulai dari Top 5 Model Cilik, Model Busana Terbaik, hingga Model Make Up Favorit.
Namun sisi lain Rosita justru muncul saat ia terjun ke dunia sinden. Saat duduk di bangku SMP, gurunya melihat potensi dalam suara Rosita. Dukungan itu menjadi titik balik, membuka jalan baginya menekuni seni vokal, khususnya musik tradisional.
“Saya merasa bernyanyi adalah ruang untuk jujur. Di atas panggung, saya bisa jadi diri sendiri sepenuhnya,” ucapnya.
Tak hanya tampil, Rosita juga mengoleksi prestasi di dunia seni suara. Ia pernah menjadi Pengiring Musik Terbaik se-Jawa Timur (2019), tampil mewakili Jatim dalam Pagelaran Seni di TMII Jakarta (2021), tampil di ASEAN Panji Festival (2023), hingga meraih Juara 2 Lomba Vokal Regional.
Puncak pengakuan atas dedikasi dan kerja kerasnya hadir saat ia menjadi Finalis Duta Terbaik Universitas Brawijaya PSDKU Kediri. “Di sana saya belajar banyak, terutama tentang pentingnya karakter dan wawasan luas,” kenangnya.
Rosita membuktikan bahwa generasi muda Kediri tak hanya mampu bersaing, tapi juga bisa menginspirasi dengan konsistensi dan keaslian diri. Bagi Rosita, panggung adalah rumah kedua. Dan dari rumah itulah, ia terus bersuara—lantang, lembut, dan penuh makna.(red.al)
Post a Comment