KEDIRI, panjalu.online– Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan segera menangani kerusakan parah di sejumlah titik jalan strategis di wilayah Kecamatan Wates. Dua ruas yang menjadi fokus utama adalah Jalan Kelud dan Jalan Rajawali, yang selama ini dikeluhkan masyarakat akibat permukaan jalan yang rusak berat.
Langkah ini diambil setelah Pemkab Kediri mengalokasikan anggaran perbaikan yang cukup besar, yakni enam ratus juta rupiah, yang bersumber dari dana pemeliharaan infrastruktur daerah tahun ini.
“Kami rencanakan perbaikannya akan menggunakan konstruksi beton. Jika tak ada kendala, pekerjaan akan dimulai pertengahan bulan ini,” terang Irwan Candra Wahyu Purnama, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri.
Saat ini, proyek tersebut masih berada dalam tahap pengadaan barang dan jasa. Apabila semua proses berjalan lancar, maka pelaksanaan pembangunan fisik diperkirakan dimulai dalam waktu dekat, dan ditargetkan rampung paling lambat akhir bulan Agustus.
“Kami upayakan pengerjaannya sudah bisa dimulai pada minggu kedua atau ketiga bulan ini. Kontrak dengan penyedia jasa juga sudah ditandatangani,” lanjut Irwan.
Penutupan Jalan & Pengalihan Lalu Lintas
Karena jenis pekerjaan yang akan dilakukan melibatkan pengecoran beton, maka arus lalu lintas di sekitar lokasi perbaikan akan dialihkan sementara. Hal ini disebabkan karena beton membutuhkan waktu lebih lama untuk mengering dan siap dilalui dibandingkan aspal biasa.
Penutupan jalan rencananya akan diterapkan di area sekitar Polsek Wates hingga ke Jalan Rajawali, termasuk ruas dekat jembatan yang kondisinya telah lama dikeluhkan warga. Jalan tersebut dinilai sangat rawan kecelakaan karena permukaan aspalnya mengelupas dan membentuk lubang-lubang dalam.
“Awalnya Jalan Rajawali hanya direncanakan untuk pemeliharaan rutin. Tapi karena kondisi rusaknya parah dan perlu ditutup total juga, maka kami putuskan sekalian diperbaiki bersama Jalan Kelud,” jelas Irwan kepada awak media.
Penyebab Kerusakan & Solusi Jangka Panjang
Irwan menjelaskan bahwa penyebab utama kerusakan di kedua lokasi adalah akibat peralihan antara material beton dan aspal, yang menciptakan hentakan setiap kali kendaraan melintas. Terlebih lagi, jalan ini sering dilalui kendaraan berat dengan muatan besar, sehingga tekanan yang diterima permukaan aspal jauh melebihi kapasitasnya.
“Karena sisi kanan dan kiri jalan adalah beton, sedangkan bagian tengahnya aspal, maka saat truk besar lewat, aspalnya yang duluan rusak. Apalagi saat hujan, genangan air mempercepat kerusakan,” imbuhnya.
Pihak dinas memilih struktur beton untuk perbaikan kali ini karena lebih kuat menghadapi tekanan berat serta lebih tahan terhadap cuaca ekstrem, meski konsekuensinya adalah biaya lebih tinggi dan waktu pengerjaan lebih lama. Pembangunan jalan dengan beton diperkirakan membutuhkan waktu hingga dua bulan sampai benar-benar siap digunakan.
Masalah Lama yang Kembali Terulang
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, jalan ini sempat ditambal menggunakan semen beberapa bulan lalu. Namun karena kualitas tanah yang labil serta tingginya frekuensi kendaraan bermuatan besar, tambalan tersebut kembali rusak hanya dalam waktu singkat.
Masyarakat berharap perbaikan kali ini dapat bertahan lebih lama dan tidak sekadar menjadi solusi sementara.(red.a)
Post a Comment