Jemaah Haji Mulai Tiba di Surabaya, Perjalanan di Muzdalifah Jadi Ujian Terberat

 


Surabaya, panjalu.online – Kedatangan para jemaah haji dari Tanah Suci mulai mengalir ke sejumlah embarkasi di Indonesia. Di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, suasana haru dan rasa syukur mewarnai kepulangan jemaah yang telah menunaikan ibadah haji selama lebih dari sebulan.

Salah satu jemaah asal Tulungagung, Enny Astuti (60), berbagi cerita mengenai suka duka selama menjalankan ibadah di tanah haram. Baginya, seluruh proses haji memberikan pengalaman spiritual yang mendalam, namun ada satu momen yang cukup menguras tenaga dan emosi — saat berada di Muzdalifah.

“Saat di Muzdalifah itu sangat melelahkan. Karena armada bus terbatas, banyak jemaah yang akhirnya harus menempuh perjalanan kaki cukup jauh,” ujarnya saat ditemui usai tiba di Asrama Haji Surabaya, Jumat (13/6/2025).

Menurut Enny, saat itu ia bersama rombongan harus berjalan kaki sejauh kurang lebih tujuh kilometer karena tak kebagian kendaraan yang mengantar ke Mina. Walaupun fisiknya diuji, semangatnya tetap menyala demi menyempurnakan rangkaian ibadah haji.

“Biar pun jauh, tetap saya jalani dengan ikhlas. Kami saling menyemangati satu sama lain. Di situlah terasa indahnya kebersamaan,” ungkapnya penuh haru.

Cuaca Panas Jadi Tantangan Tambahan

Selain minimnya fasilitas transportasi saat mabit di Muzdalifah, Enny juga menyebut suhu ekstrem di Arab Saudi menjadi tantangan tersendiri. Cuaca yang sangat terik memaksanya terus mengonsumsi minuman dingin untuk menghindari dehidrasi.

“Panasnya luar biasa. Saya sampai sering minum es supaya kuat, tapi akibatnya suara saya jadi serak begini,” kata Enny sambil tertawa kecil.

Kekacauan di Area Nusuk Akibat Kurang Disiplin

Enny juga menyoroti kurangnya kedisiplinan sebagian jemaah saat berada di area nusuk, yakni lokasi yang digunakan untuk melaksanakan prosesi haji seperti melempar jumrah dan bermalam di Mina. Menurutnya, meskipun sudah ada penanda dan petunjuk, masih banyak jemaah yang abai membaca informasi, sehingga menimbulkan kepadatan dan kekacauan.

“Sebenarnya sudah ada tenda, hotel, pos-pos informasi. Tapi banyak yang tidak memperhatikan. Akhirnya jadi kacau sendiri,” ujarnya.

Meski Lelah, Rasa Syukur Mengalahkan Semua

Meski menghadapi beragam tantangan, Enny tetap merasa bersyukur karena dapat menyelesaikan ibadah haji dengan lancar. Ia mengaku pengalaman spiritual di Tanah Suci membawa perubahan besar dalam hidupnya.

“Ini perjalanan yang luar biasa. Banyak pelajaran, banyak doa yang terkabul. Mudah-mudahan jadi haji yang mabrur,” ucapnya penuh harap.

Kedatangan jemaah haji di Debarkasi Surabaya ini akan berlangsung secara bertahap sesuai dengan jadwal kepulangan tiap kloter. Petugas dari Kemenag, Dinas Kesehatan, dan pihak keamanan telah bersiaga untuk menyambut dan memfasilitasi jemaah agar proses kepulangan berjalan lancar dan aman.(red.a)

Post a Comment

Previous Post Next Post