Aksi Panggung Para Pendidik: Lomba Karaoke Berbahasa Jawa Warnai Kemeriahan Kuno Kini Fest 2025

  


Kediri, panjalu.online – Suasana panggung Kuno Kini Fest 2025 semakin semarak dengan digelarnya Lomba Karaoke Guru yang berlangsung hingga Senin (27/5). Sebanyak 44 tenaga pendidik dari berbagai jenjang pendidikan menunjukkan kebolehan mereka dalam membawakan lagu-lagu berbahasa Jawa, penuh penghayatan dan semangat pelestarian budaya lokal.

Lulus Nugraheni, salah satu dewan juri dalam ajang tersebut, mengungkapkan bahwa penilaian dilakukan secara objektif dengan mengacu pada empat aspek utama. “Ada empat indikator yang kami gunakan, yakni kualitas suara, teknik vokal, ekspresi serta interpretasi lagu, dan penampilan panggung,” jelasnya.

Ia menambahkan, pada aspek ekspresi dan interpretasi, peserta juga diberi kesempatan untuk melakukan improvisasi di bagian akhir lagu. “Hal ini menjadi nilai tambah bagi mereka yang mampu mengolah lagu dengan kreativitas namun tetap menjaga esensi dari tembang Jawa,” imbuh Lulus.

Antusiasme para peserta pun patut diacungi jempol. Guru-guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah, ikut serta dengan sukarela dan tampil penuh percaya diri. Lomba ini menjadi bukti bahwa para pendidik tak hanya piawai di dalam kelas, tetapi juga mampu tampil memukau di atas panggung.

Setelah melalui penilaian ketat, dewan juri akhirnya mengumumkan tiga nama pemenang. Posisi juara pertama diraih oleh N dari TK Ar-Rahman Tales yang mengumpulkan skor 1.141. Ia berhasil memukau juri dengan membawakan lagu langgam Jawa legendaris berjudul “Yen Ing Tawang Ono Lintang”. Lulus mengakui bahwa sang juara memiliki teknik vokal yang sangat matang serta interpretasi yang menyentuh.

Di posisi kedua ada Riyos Aldi J, guru SMPN 3 Grogol, dengan skor 1.123. Sementara peringkat ketiga diraih oleh Slamet Budiarto dari SDN Ngebrak 1 yang memperoleh nilai 1.120.

“Ajang seperti ini sangat positif. Tidak hanya menjadi hiburan, tapi juga wadah bagi guru untuk mengekspresikan kecintaan terhadap budaya daerah. Ini bagian dari pelestarian budaya melalui cara yang menyenangkan,” tutup Lulus dengan penuh apresiasi.

Dengan berakhirnya lomba ini, Kuno Kini Fest 2025 semakin menegaskan diri sebagai festival budaya yang tak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.|(red.a)

Post a Comment

Previous Post Next Post