Pemkab Kediri Optimalkan Lahan untuk Sekolah Rakyat, Target Operasi Tahun Depan

  


Kediri ,panjalu.online  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri tengah mempersiapkan pembangunan Sekolah Rakyat (SR) sebagai bagian dari komitmen meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Lahan seluas 14,74 hektare di Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, awalnya disiapkan untuk pembangunan kompleks sekolah terpadu. Namun setelah melalui proses kajian teknis dan evaluasi, hanya separuh lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan tahap awal.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto, mengungkapkan bahwa pembangunan SR akan dilakukan di atas lahan seluas 7,62 hektare. Luas ini sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Di atas lahan tersebut akan dibangun 36 ruang kelas, lengkap dengan fasilitas pendukung seperti ruang guru, laboratorium, dan area terbuka hijau," ujarnya.

Sementara sisa lahan yang tidak terpakai akan tetap menjadi aset Pemkab Kediri dan direncanakan dapat kembali difungsikan sebagai lahan pertanian, seperti sebelumnya yang dimanfaatkan untuk tanaman tebu. Hal ini menunjukkan bahwa Pemkab tetap memperhatikan keberlanjutan dan efisiensi penggunaan lahan.

Ariyanto menyebut, sesuai dengan rencana nasional, SR akan mulai beroperasi pada tahun 2026 dengan membuka tiga jenjang pendidikan sekaligus: kelas 1 SD, kelas 1 SMP, dan kelas 1 SMA. Meski bangunan utama belum berdiri, Pemkab terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar proses pembangunan fisik bisa dimulai tahun ini.

“Tugas kami adalah memastikan ketersediaan lahan dan infrastruktur dasar seperti akses jalan, jaringan listrik, dan sumber air bersih. Untuk konstruksi bangunan, kami masih menunggu keputusan resmi dari pusat,” kata Ariyanto.

Sembari menunggu realisasi pembangunan kompleks utama, Pemkab Kediri telah menyiapkan lokasi alternatif untuk pelaksanaan pembelajaran awal di Balai Pengembangan Kompetensi ASN (BPKASN) di Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan. Tempat tersebut tengah menjalani proses penyesuaian agar dapat digunakan sebagai ruang belajar sementara.

Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi ASN BKD Kabupaten Kediri, Priyo Adi Nugroho, menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan perbaikan ringan terhadap bangunan yang ada. “Progres pembangunan tempat cuci pakaian sudah mencapai 30 persen. Selain itu, pengecatan ulang dan perbaikan dinding yang retak juga telah dilakukan,” ujarnya.

Sebagai langkah awal, sebanyak 100 siswa kelas X SMA akan menjadi angkatan pertama Sekolah Rakyat dan dijadwalkan mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar pada bulan Juli mendatang. Seleksi siswa telah dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria khusus yang ditetapkan.

Pembangunan SR ini diharapkan menjadi solusi pendidikan berkelanjutan di Kabupaten Kediri, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan akses pendidikan berkualitas dengan pendekatan yang lebih inklusif dan kontekstual.(red.a)

Post a Comment

Previous Post Next Post