Renovasi Stadion Brawijaya Telan Anggaran Besar, Persik Kediri Tetap Terancam Tanpa Kandang

  


 panjalu.online-Pemerintah Kota Kediri tengah menyiapkan dana besar untuk melakukan renovasi Stadion Brawijaya. Meski begitu, langkah ini belum tentu menjamin Persik Kediri dapat menggunakan stadion kebanggaannya itu untuk mengarungi kompetisi Liga 1 musim depan.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Imam Muttakin, anggaran yang direncanakan mencapai Rp7 miliar, yang sebagian besar difokuskan untuk perbaikan sistem pencahayaan stadion.

“Kami sedang mempersiapkan anggaran sekitar Rp7 miliar. Fokusnya pada penggantian lampu utama dan penyediaan genset,” ungkap Imam. Namun, ia mengakui proses perbaikan belum bisa langsung dimulai karena masih menunggu sejumlah tahapan administratif, termasuk pengadaan dan koordinasi lintas dinas.

Proyek perbaikan ini akan mengganti lampu jenis halogen dengan LED (Light Emitting Diode) yang lebih hemat energi dan memiliki daya pencahayaan lebih baik. Selain itu, Pemkot juga berencana menghadirkan genset berkapasitas 500 kiloVolt Ampere (kVA) untuk mendukung kebutuhan kelistrikan stadion secara mandiri.

Namun, pencapaian target pencahayaan 1.200 lux yang diupayakan DLHKP dinilai belum memadai. Pasalnya, regulasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengharuskan standar minimal pencahayaan mencapai 1.500 lux untuk stadion yang digunakan dalam kompetisi Liga 1.

Imam mengakui bahwa dengan keterbatasan anggaran, memenuhi standar tersebut cukup menantang. “Jika pada proses verifikasi nanti ternyata belum sesuai standar, kami berharap pihak klub bisa ikut membantu menutupi kekurangannya,” ujar Imam dengan nada realistis.

Saat ini, progres renovasi masih berada pada tahap awal, yakni koordinasi teknis dan perencanaan. DLHKP berencana menggelar rapat koordinasi pekan depan, melibatkan tenaga ahli, inspektorat, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan pengadaan berjalan tepat sasaran dan sesuai waktu.

“Kami berkejaran dengan waktu. Pekerjaan lampu bisa memakan waktu dua hingga tiga bulan. Itu pun jika semua tahapan berjalan lancar,” jelasnya.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi Persik Kediri. Jika perbaikan tak kunjung selesai atau hasilnya tidak lolos verifikasi, Macan Putih berpotensi menjadi tim musafir, alias harus menggelar laga kandang di luar kota.

Seperti diketahui, Stadion Brawijaya saat ini belum memenuhi syarat standar pencahayaan yang ditetapkan oleh liga. Hal ini menjadi kendala utama yang mengancam keikutsertaan Persik sebagai tuan rumah di musim kompetisi 2025/2026.

Pemerintah dan klub kini dihadapkan pada tantangan besar: menyiapkan stadion yang layak dalam waktu terbatas, demi menjaga identitas kandang Persik tetap di Kediri.(red.a)

Post a Comment

Previous Post Next Post