KEDIRI, panjalu.online – Konferensi Cabang XXV Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Kediri yang digelar di Aula MAN 2 Kota Kediri, Minggu (22/6), menjadi momentum penting dalam upaya menyiapkan generasi pemimpin masa depan.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Kediri K.H. Qowimuddin Thoha menegaskan bahwa keterlibatan aktif pemuda dalam organisasi bukan hanya soal aktivitas sosial, tetapi bagian penting dari investasi karakter dan kepemimpinan untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
“Organisasi seperti IPNU dan IPPNU bukan sekadar tempat kumpul-kumpul. Ini ruang pembelajaran, tempat menempa integritas, dan laboratorium nilai-nilai kepemimpinan,” ujar pria yang akrab disapa Gus Qowim.
Tema kegiatan “Ngelmu Kang Tinemu, Budaya Kang Sinangga, Manungsa Kang Linangkung” menekankan pentingnya membangun manusia unggul yang berpijak pada tradisi, budaya, dan ilmu pengetahuan. Gus Qowim menyebut, sinergi antara intelektualitas dan kearifan lokal adalah kunci untuk menciptakan pemimpin yang tidak tercerabut dari akarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kerelaan berkorban yang ditunjukkan oleh para pelajar yang aktif di organisasi. “Di usia remaja, saat sebagian lain sibuk bermain atau bersantai, kalian justru memilih terlibat aktif dalam organisasi. Itu pengorbanan dan pilihan mulia,” tambahnya.
Konferensi ini tak hanya berisi agenda seremonial, tetapi juga pemilihan ketua baru PC IPNU dan IPPNU Kota Kediri, yang akan menjadi nahkoda organisasi selama periode kepemimpinan ke depan. Diharapkan, dari forum ini lahir sosok-sosok muda yang tak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara emosional dan sosial.
Hadir dalam forum tersebut berbagai tokoh lintas organisasi Nahdlatul Ulama di Kota Kediri, di antaranya Ketua PC Fatayat NU Dewi Nafi’ah, Ketua GP Ansor Kota Kediri Baihaqi Nabilunnuha, serta pimpinan wilayah IPNU-IPPNU Jawa Timur.
Pimpinan MAN 2 Kota Kediri, Nursalim, yang turut hadir juga menyampaikan kebanggaannya bahwa sekolah yang ia pimpin menjadi tuan rumah acara yang mempersatukan semangat juang pelajar NU. “Kegiatan seperti ini menandai betapa pentingnya ruang-ruang pendidikan nonformal untuk mendukung pendidikan karakter,” ujarnya.
Dengan semangat kebersamaan, konferensi ini menjadi bukti nyata bahwa regenerasi pemuda di Kota Kediri tengah berjalan. Mereka tidak hanya menjadi penerus, tapi juga penggerak, untuk membangun peradaban baru menyongsong satu abad Indonesia merdeka.(red.al)
Post a Comment