Mataraman QRIS Run 2025: Lari Sehat Sambil Dorong Transformasi Ekonomi Digital Kediri

  


KEDIRI, panjalu.online  – Minggu pagi di Kota Kediri terasa berbeda. Ribuan peserta memenuhi ruas jalan protokol, bukan hanya untuk berolahraga, tapi juga ikut serta dalam gerakan literasi digital. Inilah Mataraman QRIS Run 2025, ajang lari yang tidak sekadar menyehatkan tubuh, tapi juga mempercepat adopsi pembayaran digital di tengah masyarakat.

Diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri bersama Pemerintah Kota Kediri, kegiatan ini menjadi magnet baru yang menggabungkan gaya hidup sehat, semangat kebersamaan, dan kampanye ekonomi digital inklusif.

Wakil Wali Kota Kediri, K.H Qowimuddin Thoha, menyambut baik gelaran ini dan menyebutnya sebagai bentuk inovasi dalam mengedukasi masyarakat tentang transaksi digital. “QRIS ini memudahkan semuanya. Masyarakat cukup satu kali scan, semua transaksi bisa dilakukan, UMKM juga makin untung,” tuturnya saat membuka acara di Balai Kota Kediri, Minggu (22/6).

Peserta menempuh jarak 5 kilometer menyusuri jalur dalam kota: mulai dari Jalan Hasanudin hingga kembali finish di Balai Kota lewat Jalan Diponegoro. Panas dan peluh tidak menyurutkan semangat para pelari yang sebagian besar merupakan masyarakat umum, pelaku UMKM, komunitas lari, hingga pelajar.

Kepala KPwBI Kediri, Yayat Cadarajat, menekankan bahwa Mataraman QRIS Run 2025 bukan semata olahraga. “Ini bagian dari strategi kami mengenalkan QRIS sebagai sarana pembayaran yang aman, praktis, dan efisien kepada semua kalangan, termasuk generasi muda dan pelaku usaha mikro,” jelasnya.

Menurutnya, kolaborasi antara olahraga dan digitalisasi adalah cara efektif menjangkau publik secara luas. “Orang datang untuk olahraga, tapi pulang membawa wawasan baru tentang ekonomi digital,” tambah Yayat.

Acara yang juga merupakan bagian dari Karya Kreatif Mataraman (KKM) 2025 ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat daerah dan tokoh penting. Hadir di antaranya Sekda Kota Kediri Bagus Alit, Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri, Kepala Disbudparpora Zachri Ahmad, dan unsur Forkopimda.

Selain edukasi dan lari bersama, peserta juga dimanjakan dengan berbagai hadiah menarik dan medali sebagai apresiasi partisipasi. Stand UMKM berbasis QRIS juga tersedia di sekitar lokasi, memperlihatkan bahwa penerapan teknologi tidak harus rumit dan bisa dimulai dari hal kecil—seperti membeli minuman dengan scan barcode.

Dengan pendekatan kreatif seperti ini, Kota Kediri menunjukkan bahwa transformasi digital tidak harus kaku atau eksklusif. Ia bisa dimulai dari aktivitas sehari-hari, yang menyenangkan dan membangun semangat komunitas.(red.al)

Post a Comment

Previous Post Next Post