Kediri Butuh Cerita Besar untuk Dongkrak Pariwisata: Integrasi Narasi Jadi Kunci

  


KEDIRI, panjalu.online – Ketika anggaran daerah dipangkas melalui kebijakan efisiensi, sektor pariwisata justru melihat peluang untuk bangkit. Namun, tantangan besar menghadang: Kediri belum memiliki cerita besar yang utuh sebagai daya tarik wisata.

Hal ini disampaikan General Manager Viva Hotel Kediri, Sugeng Mulyadi, dalam forum diskusi terbuka yang digelar Kamis (19/6). Menurutnya, salah satu persoalan mendasar dalam pengembangan pariwisata di Kediri bukan hanya soal destinasi, tapi bagaimana daerah ini membangun narasi yang terintegrasi lintas wilayah.

“Selama ini cerita tentang wisata di Kediri masih sepotong-sepotong. Padahal, jika narasinya disusun utuh, kita bisa punya satu paket wisata yang kuat,” ujarnya.

Ia mencontohkan potensi wisata religi yang sebenarnya sangat menjanjikan. Dari Pondok Pesantren Lirboyo dan Pura Penataran Agung Kilisuci di Kota Kediri, hingga Gereja Katolik Santa Maria Puhsarang di wilayah Kabupaten, semua bisa dikemas sebagai rangkaian city tour bernilai spiritual dan budaya tinggi.

Namun, realitas birokrasi sektoral masih jadi batu sandungan. “Kadang masih terhambat urusan administrasi antara kota dan kabupaten. Padahal wisatawan tidak peduli batas administratif, yang mereka cari adalah pengalaman utuh,” tegas Sugeng.

Diskusi bertajuk “Dampak Efisiensi Anggaran Daerah: Untung atau Buntung?” itu turut menghadirkan Kepala BPPKAD Kota Kediri Sugeng Wahyu Purba Kelana, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kediri Totok Minto Leksono, akademisi dari UNP Kediri Edi Susanto, serta Ketua PHRI Kediri Raya Sri Rahayu Titik Nuryati.

Kondisi lesunya okupansi hotel akibat tekanan efisiensi anggaran juga dibahas sebagai titik balik. Menurut Sugeng, momentum ini bisa jadi pendorong kebangkitan. “Orang Kediri harus berani percaya diri memasarkan daerahnya. Gunung Kelud contohnya, itu bukan gunung biasa. Di Indonesia, hanya di sini kawah bisa diakses kendaraan dan danaunya berubah warna,” jelasnya.

Sugeng yang sudah lebih dari tiga dekade berkecimpung di dunia perhotelan percaya, jika Kediri mampu membangun storytelling yang kuat, sektor pariwisata bisa berkembang menjadi penyokong utama ekonomi lokal.

Dengan semakin terbatasnya belanja pemerintah, sektor jasa seperti pariwisata dan kuliner justru menjadi tulang punggung yang harus diperkuat. Kuncinya bukan hanya di promosi, tapi pada cerita yang mampu memikat hati wisatawan.(red.al)

Post a Comment

Previous Post Next Post