Remaja di Jember Aniaya Ibu Kandung, Videonya Viral: Sudah Minta Maaf Setelah Dilaporkan Keluarga

 


JEMBER, panjalu.online Jagat media sosial digegerkan dengan sebuah video yang menampilkan seorang remaja di Kabupaten Jember memukul ibu kandungnya hingga mengalami luka memar di bagian wajah. Kejadian tersebut memicu kemarahan publik dan ramai diperbincangkan.

Aksi tak terpuji itu dilakukan oleh remaja berinisial SU (18), warga Dusun Krajan, Desa Kencong, Kecamatan Kencong. Dalam video berdurasi pendek yang viral itu, tampak SU sedang duduk dikelilingi sejumlah pria dewasa yang menasihatinya. Sementara sang ibu, LM (38), terlihat mengalami lebam di bawah mata akibat penganiayaan yang dilakukan anaknya sendiri.

Salah satu pria dalam video sempat menyindir sikap keras kepala SU yang tetap membantah meskipun bukti fisik sudah jelas terlihat. Ia juga mengatakan, “Kalau kamu dibawa ke kantor polisi, pasti langsung minta pulang.” Ucapan itu menggambarkan harapan agar pelaku merasakan efek jera.

Kapolsek Kencong, AKP Siswanto, saat dikonfirmasi pada Kamis (29/5/2025), membenarkan insiden kekerasan tersebut. Menurutnya, kejadian terjadi pada Sabtu malam (17/5) di kediaman keluarga SU.

“Benar, kejadian itu memang ada. Berdasarkan keterangan awal dan penyelidikan, tindakan tersebut dipicu oleh emosi sesaat ketika orang tuanya menasihati dia,” ungkap AKP Siswanto.

Atas dasar pertimbangan keluarga, salah satu anggota melaporkan peristiwa ini ke pihak berwajib. Tujuannya bukan semata menghukum, namun agar SU menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya di kemudian hari.

Tak disangka, laporan itu langsung memberi dampak. Keesokan paginya, Minggu (18/5), SU datang dan menyampaikan permintaan maaf kepada ibunya. Permintaan maaf itu pun disaksikan langsung oleh aparat dan bhabinkamtibmas yang turun ke lokasi.

“Saat kami datang ke rumahnya, yang bersangkutan sudah minta maaf dan kejadian ini telah diselesaikan secara kekeluargaan,” jelas AKP Siswanto.

Meski telah selesai secara internal, netizen tetap menyoroti peristiwa ini sebagai tindakan durhaka. Banyak komentar bernada tegas agar pelaku tetap diproses hukum agar menjadi pelajaran bagi anak-anak muda lainnya.

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa peristiwa itu terjadi saat LM menegur anaknya karena suatu persoalan di rumah. Sayangnya, SU tidak dapat mengendalikan diri dan malah melayangkan pukulan ke wajah ibunya.

“Orang tuanya hanya memberikan nasihat, tetapi anaknya terpancing emosi dan melakukan tindakan kekerasan. Ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya pengendalian diri dan komunikasi yang sehat dalam keluarga,” kata AKP Siswanto.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat, terutama para orang tua dan remaja, untuk lebih membangun komunikasi yang terbuka dan penuh empati guna mencegah konflik serupa terjadi.

“Keluarga seharusnya menjadi tempat yang aman dan penuh kasih. Kasus ini adalah peringatan bahwa emosi yang tidak terkontrol bisa menghancurkan hubungan paling sakral sekalipun,” pungkas AKP Siswanto.(red.a)

Post a Comment

Previous Post Next Post