Sleman, panjalu.online –PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperluas kontribusinya dalam menggerakkan ekonomi desa melalui program transformasi bertajuk Desa Inspiratif BRILiaN. Salah satu kisah sukses dari program ini hadir dari Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY, yang kini menjadi sorotan berkat keberhasilan UMKM lokal yang tumbuh bersama program pemberdayaan tersebut.
Masuk dalam jajaran 40 besar Desa BRILiaN 2023, Hargobinangun berada di kawasan strategis, tepat di kaki Gunung Merapi dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Letaknya yang berada di jalur wisata alam menjadikannya lokasi potensial untuk pengembangan UMKM dan pariwisata berbasis komunitas.
Salah satu pelaku usaha yang tumbuh bersama ekosistem BRILiaN adalah Slondok Renteng Pak Mul, UMKM yang mengolah camilan tradisional berbahan dasar singkong. Dikelola oleh Purwanto, usaha keluarga ini kini berkembang pesat sebagai produsen oleh-oleh khas Kalurahan Hargobinangun.
“Usaha ini sudah dirintis sejak era kakek saya sekitar tahun 60-an. Saya mulai melanjutkan usaha ini setelah lulus SMA di tahun 2008. Kini, kami bisa menjual ribuan bungkus slondok dan enthik setiap bulan,” ungkap Purwanto saat ditemui di tempat produksinya.
Dengan memanfaatkan jaringan reseller serta pemasaran langsung, produk camilan ini menjangkau berbagai pusat oleh-oleh di wilayah DIY hingga Jawa Tengah. Sejak menjadi desa binaan BRILiaN, peningkatan kunjungan wisatawan ke Hargobinangun secara langsung mendorong lonjakan penjualan produk lokal.
“Kami merasakan betul dampak positif dari program ini. Wisatawan yang datang semakin banyak, dan hampir semua membawa slondok sebagai buah tangan. Kami juga mempermudah transaksi dengan sistem QRIS dari BRI,” tambahnya.
Program Desa BRILiaN disusun oleh BRI dengan empat fondasi utama:
Penguatan BUMDesa sebagai pusat perputaran ekonomi desa.
Digitalisasi layanan dan transaksi keuangan untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas.
Pembangunan berkelanjutan (sustainability) agar desa mampu bertahan dan berkembang secara jangka panjang.
Inovasi lokal untuk menggali potensi desa dan mengembangkannya menjadi solusi bernilai ekonomi.
Kini, usaha Slondok Renteng Pak Mul telah mencatatkan omzet mencapai puluhan juta rupiah per bulan, yang tidak hanya menopang operasional usaha, tetapi juga menyerap tenaga kerja warga sekitar. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah, perbankan, dan masyarakat bisa membentuk ekosistem desa yang kuat dan produktif.
Di tempat terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa Desa BRILiaN merupakan bagian dari upaya BRI dalam menciptakan perubahan nyata di desa.
“Program ini bukan hanya soal pendampingan, tapi tentang membangun fondasi ekonomi desa yang inklusif dan berdaya saing. Kami ingin setiap desa memiliki kapasitas untuk berkembang secara mandiri dan berkelanjutan,” tegasnya.
Dengan capaian tersebut, Desa Hargobinangun menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan berbasis potensi lokal, ditopang dengan teknologi dan inovasi, bisa mendorong transformasi ekonomi desa secara signifikan. Masyarakat pun kini melihat desa bukan hanya sebagai tempat tinggal, tapi sebagai pusat peluang dan kemajuan.(red.a)
Post a Comment