Surabaya, panjalu.online–Harga kebutuhan pokok di Jawa Timur kembali menunjukkan fluktuasi pada Jumat, 30 Mei 2025. Beberapa komoditas mengalami kenaikan, seperti cabai keriting, cabai merah besar, serta daging sapi dan ayam kampung. Sementara itu, sebagian besar bahan pokok lainnya masih stabil dan belum menunjukkan perubahan signifikan.
Mengetahui harga sembako setiap hari menjadi hal penting, apalagi bagi masyarakat yang bertanggung jawab atas anggaran rumah tangga. Kenaikan harga, meskipun kecil, bila terjadi secara konsisten, akan berdampak pada total pengeluaran bulanan. Maka dari itu, pemantauan rutin harga bahan pokok sangat diperlukan agar belanja tetap terkendali.
Perkembangan Harga Bahan Pokok Hari Ini (30 Mei 2025)
Sembako, singkatan dari sembilan bahan pokok, mencakup komoditas penting yang menunjang kehidupan sehari-hari. Meski disebut "sembilan", kini daftar bahan penting yang diawasi pemerintah juga mencakup cabai, susu, dan gas elpiji karena perannya yang tak kalah vital dalam kebutuhan dapur rumah tangga.
Berdasarkan data dari Siskaperbapo Jatim pada pukul 09.40 WIB, berikut harga rata-rata bahan pokok di wilayah Jawa Timur:
Beras Premium: Rp 14.523/kg
Beras Medium: Rp 12.493/kg
Gula Kristal Putih: Rp 17.027/kg
Minyak Goreng Curah: Rp 18.603/liter
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.297/liter
Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.614/liter
Daging Sapi Paha Belakang: Rp 118.989/kg (naik Rp 606)
Daging Ayam Ras: Rp 30.783/kg
Daging Ayam Kampung: Rp 68.666/kg (naik Rp 513)
Telur Ayam Ras: Rp 25.657/kg
Telur Ayam Kampung: Rp 46.124/kg
Cabai Merah Keriting: Rp 30.034/kg (naik Rp 666 atau 2,27%)
Cabai Merah Besar: Rp 28.223/kg (naik Rp 686 atau 2,49%)
Cabai Rawit Merah: Rp 24.592/kg
Bawang Merah: Rp 32.084/kg
Bawang Putih: Rp 32.778/kg
Garam Halus: Rp 9.397/kg
Gas Elpiji: Rp 19.689/tabung
Susu Kental Manis (Bendera): Rp 12.572/370gr
Susu Bubuk (Indomilk): Rp 40.326/400gr
Mengapa Harga Sembako Bisa Berubah-ubah?
Perubahan harga sembako tidak terjadi tanpa sebab. Ada banyak variabel yang saling berkaitan dan mempengaruhi kestabilan harga di pasaran, antara lain:
Permintaan dan Penawaran: Jika permintaan melonjak namun pasokan tetap atau menurun, maka harga akan terdorong naik. Sebaliknya, pasokan yang berlebih bisa menekan harga ke bawah.
Kondisi Cuaca: Hujan berkepanjangan, kemarau ekstrem, atau bencana alam bisa menghambat produksi pertanian, yang otomatis mengurangi pasokan dan menaikkan harga.
Kebijakan Pemerintah: Regulasi seperti pembatasan impor, perubahan pajak, atau subsidi akan berdampak langsung terhadap harga.
Biaya Produksi dan Transportasi: Naiknya harga pupuk, bahan bakar, dan ongkos logistik ikut menambah beban biaya produksi, yang akhirnya dibebankan ke konsumen.
Nilai Tukar Mata Uang: Bahan baku impor akan lebih mahal jika nilai tukar rupiah melemah.
Inflasi: Kenaikan harga umum barang dan jasa dalam perekonomian mendorong sembako ikut naik.
Gangguan Distribusi: Kendala logistik seperti macet, pemogokan, atau cuaca ekstrem bisa mengganggu jalur distribusi dan memperkecil pasokan di pasar.
Post a Comment