Festival Kuno Kini 2025 Resmi Dimulai di Simpang Lima Gumul, Lukisan Realis Karya Santoso Jadi Daya Tarik

 


Kediri, panjalu.online– Festival budaya bertajuk Kuno Kini resmi dibuka pada Jumat, 23 Mei 2025, di kawasan Monumen Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri. Event ini merupakan hasil kolaborasi antara Radar Kediri dan Pemerintah Kabupaten Kediri, dan akan berlangsung hingga 1 Juni 2025.

Festival ini dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB, menyajikan beragam kegiatan seni, budaya, dan hiburan rakyat. Salah satu sorotan utama adalah pameran lukisan milik Santoso, seniman asal Kediri yang telah aktif berkarya sejak era 1990-an.

Dalam pameran tersebut, Santoso memamerkan hasil karyanya secara lengkap, mulai dari sketsa pensil hingga lukisan cat air dan akrilik di atas media kanvas maupun kaos. Ia menjelaskan bahwa seluruh karya dibuat secara manual tanpa bantuan mesin atau teknologi digital.

“Semua hasil karya yang saya tampilkan adalah buatan tangan saya sendiri. Ada yang dilukis di kanvas, ada juga di kaos. Untuk lukisan wajah di kanvas saya jual Rp500.000, kaos lukis Rp50.000, dan sketsa pensil Rp20.000,” terang Santoso.

Berbeda dari seniman lainnya, Santoso tidak menjadikan seni lukis sebagai profesi utama. Ia menekuni hobi melukis secara mandiri dan tidak mengajar atau terikat pada lembaga seni mana pun.

“Ini hanya saya lakukan di waktu senggang, sebagai kegiatan tambahan saja. Tapi saya tetap serius dalam setiap karya yang saya hasilkan,” tambahnya.

Ia mengungkapkan bahwa waktu pengerjaan tiap lukisan berbeda-beda. Lukisan lanskap bisa selesai dalam waktu satu jam, namun untuk karya potret realis, dibutuhkan waktu hingga tujuh hari. Sementara itu, melukis di kaos hanya memakan waktu sekitar 30 menit.

“Setiap kaos saya lukis langsung, tidak saya sablon. Setelah selesai, saya keringkan secara manual, biasanya cukup cepat,” ungkapnya.

Karya-karya Santoso memiliki gaya realisme yang kuat, dengan detail yang menggambarkan kehidupan sehari-hari maupun ekspresi wajah manusia. Menurutnya, gaya seperti ini banyak menarik minat kalangan muda yang kini mulai kembali menghargai seni rupa tradisional.

Festival Kuno Kini 2025 menjadi momen ketiga bagi Santoso untuk berpameran di Simpang Lima Gumul. Ia berharap melalui acara ini, kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap seni lukis semakin meningkat.

“Saya berharap melalui festival ini, pelukis-pelukis lokal seperti saya bisa mendapatkan panggung yang lebih luas. Ini penting agar seni lukis tidak hanya dilihat sebagai hobi, tapi juga sebagai bentuk ekspresi budaya yang patut dihargai,” pungkasnya.

Selain pameran lukisan, Festival Kuno Kini juga menghadirkan pertunjukan seni tradisional, stan kuliner lokal, serta berbagai workshop interaktif yang bisa dinikmati semua kalangan. Festival ini diharapkan menjadi ruang pertemuan lintas generasi antara seni tradisi dan budaya modern.(red.a)

Post a Comment

Previous Post Next Post