Kediri, panjalu.online – Ratusan warga Dusun Kasian, Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, turun ke jalan pada Senin pagi (17/6) untuk menyuarakan keresahan mereka. Aksi protes digelar buntut dari penutupan akses jalan yang selama ini menjadi jalur utama aktivitas warga.
Aksi tersebut dipicu oleh penutupan Jalan Teratai, yang berada di Kelurahan Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Jalan ini merupakan jalur vital penghubung warga Dusun Kasian menuju berbagai fasilitas umum, termasuk sekolah dan pasar, namun kini terdampak langsung oleh pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung yang mengarah ke Bandara Dhoho.
Sejak pukul 08.00 WIB, warga berkumpul dan melakukan orasi di sekitar area proyek. Mereka membawa spanduk dan poster berisi tuntutan. Tidak hanya berorasi, massa juga menggelar aksi jalan kaki sejauh kurang lebih satu kilometer menuju titik lokasi penutupan jalan sebagai bentuk penolakan simbolik.
“Akses ini penting, terutama bagi anak-anak kami yang harus ke sekolah setiap hari. Dengan ditutupnya jalan ini, mereka harus memutar cukup jauh,” ujar Suparmin, salah satu koordinator aksi.
Teriakan "Buka jalan kami!" menggema sepanjang aksi, menyuarakan keresahan warga yang merasa mobilitasnya terhambat karena proyek pembangunan jalan tol tersebut.
Aksi damai ini juga diwarnai dialog langsung antara warga dengan pihak pelaksana proyek. Dalam pertemuan singkat di lokasi, perwakilan proyek menyampaikan bahwa mereka akan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan berkomitmen mencari solusi, termasuk mempertimbangkan pembukaan kembali akses jalan yang ditutup.
“Kami sudah melakukan mediasi beberapa kali. Hari ini, kami kembali meminta komitmen mereka agar akses ini dibuka secepatnya,” tambah Suparmin.
Hingga siang hari, aksi berjalan kondusif di bawah pengamanan aparat kepolisian. Warga berharap pemerintah dan pihak terkait segera merespons tuntutan ini agar mobilitas dan aktivitas masyarakat tidak terganggu lebih lama.(red.al)
Post a Comment